Tak terasa aku sudah lima bulan bekerja di Bali. Antara senang dan sedih sebenarnya. Tapi selalu aku syukurin aja mungkin memang jalannya seperti ini. Senang karena aku sudah punya pekerjaan meski cuma PNS, teman-teman baru, pengalaman baru, dan kesempatan yang lebih besar untuk meraih rejeki.
Berawal ketika aku terbang pertama kali, aku tak tahu harus bagaimana, beli tiket dimana, lalu nanti bagaimana diatas, sampai Bali apa yang harus dilakukan, serba komplikasi. Bingung dan terasa berat ketika harus meninggalkan kota asalku. Tapi bagaimana lagi SK sudah aku terima seminggu sebelumnya, paling lambat 2 Mei 2011 harus segera melapor ke Bali. Mau tidak mau aku harus berangkat sendiri, karena saat itu harga tiket mahal, jadi tak ada yang menemani aku. Aku terbang dari Adi Sucipto menuju Ngurah Rai pukul 6.00 WIB. Sebelumnya aku berangkat dari Magelang pukul 4.00 WIB naik bis DAMRI. Lumayan deh transportasi sekarang tidak jadi masalah. Sampai Bali sekitar pukul 8.00 WITA, dengan perjalanan 53 menit. Bermodal uang 500ribu dan catatan alamat kantor, tanpa ba bi bu setelah sampai Bandara aku langsung pesan taksi bandara. Eh Cukimai, yang biasanya hanya 70ribu jadi kena 120ribu, maklum si karena aku belum pernah. Haha
Awalnya aku ditawari oleh kepala BLK Bali untuk mampir ke kantornya biar nanti diantar ke Balatrans (Balai Latihan Transmigrasi), karena aku dianggap keponakannya (padahal ketemu aja aku belum pernah). Aku beralasan aja mau langsung ke Balatrans soalnya udah siang. Setibanya di kantor, aku bingung, tapi untung ada yang menerimaku dan diarahkan ke ruangan Kepala Kantor. Di dalam aku dikasih tahu macam-macam (off the record) aku disuruh kenalan ke semua pegawai kantor. Setelah aku keluar dari ruangan aku diarahin ke ruangan Kepala Seksi program. Disana aku juga dikasih tahu macam-macam (off the record) kebetulan karena perintah dari Jakarta aku adalah Calon Penggerak Swadaya Masyarakat yang nantinya terjun melatih transmigran. Dijelasin tentang wilayah kerja mulai dari Bali, NTB, dan NTT. Jumlah pelatihan dan jenis pelatihan apa saja yang harus dilaksanakan tahun ini. Kemudian aku disuruh laporan ke Kepala TU. Pindahlah aku ke ruangan sebelah. Diruangan TU aku bertemu temen satu angkatanku, kami sama-sama mengambil SK di Jakarta. Tak berapa lama aku dan temenku dipanggil Kepala TU ke ruangannya. SK dari Jakarta diminta, tetapi masih kurang SK dari BKN sehingga belum bisa diajukan untuk gaji. Setelah itu aku kembali dibawa ke ruang Program, mulai deh dibagi pekerjaanku di kantor Balatrans. Aku diperbantukan di bagian keuangan karena jumlah pegawainya lumayan sedikit. Dalam ruang keuangan aku bersalaman dengan semua yang ada disitu, kenalan. Lalu mulai kerja dari yang ringan-ringan dulu, nyeteplesin kertas dan ngecapin surat. hehe
Oiya sebenarnya kerja sambil bingung tuh, mau nginep dimana. Akhirnya Kabalai memberi kebijakan boleh tinggal sementara di mess ( maksimal 1 Minggu doank). Berarti mau gak mau harus segera nyari kos. Tiga hari kerja langsung dapet kos dicarikan temen satu kantor, langsung kami terima tanpa ba bi bu. Selain harga cukup murah (500ribu) tempat dekat dari kantor, jalan kaki pun sampai. Kebetulan aku juga belum ada motor. Perlu diketahui, di Bali paling tidak harus punya kendaraan pribadi, minimal motor. Soalnya, disini kagak ada angkot boos kecuali denpasar kota, adanya taksi (bikin bokek cepet dah) haha.
Sebulan awal memang tak terasa dan suasana seperti liburan setiap hari. Tak terasa juga tabungan mulai menipis. Baru ingat juga kalo gaji baru diterima setelah ada SK dari BKN sekitar 3 bulan kemudian lah aku baru dapat gaji. Lumayan Rapelan, hehe. Makan pun bisa dihitung setiap hari paling tidak 20ribu, makin tipis aja dah tabungan. Tapi lumayan lah dapet pinjaman uang dari kakakku, beruntungnya kakakku juga ke bali ngasih aku uang. Lumayan buat bertahan sampai hari gajian tiba. Eh tak disangka aku dapat panggilan Bimtek (bimbingan teknis) ke Jakarta. Lumayan bisa pulang meski cuma sebentar. Setelah gajian, uang dari tabungan tak aku tarik sama sekali karena aku masih ada sisa pesangon dari Bimtek hehe, lumayan. Bersyukur sekali dah pokoknya. Tak disangka juga ada panggilan Bimtek lagi di Bandung. Baru mantap yang ini, Bimtek di hotel, makan terjamin tidur enak, pesangon juga..(tidak aku bahas kenapa aku yang berangkat okey) hehe lumayan lah. Setelah bimtek langsung masuk ke puasa ramadhan. Tahun ini, pertama kali aku puasa diluar rumah. Biasanya pas buka sudah tersedia kolak, dan lain-lain. Tapi disini serba sendiri, aku beli beras 5Kg, penanak nasi. Setiap hari aku masak nasi sendiri, buat sahur. Kadang buka puasa aku masak lauk sendiri (hampir selalu terong yang aku masak..haha). Kantorku juga mengadakan buka puasa bersama, senengnya diriku ini (gratis sih) karena ramai. Sekarang tepat lima bulan aku bekerja di Bali. mungkin sampai akhir tahun aku tidak pulang.
"sing lah pis, sing bisa mulih" artinya tak ada uang, tak bisa pulang... hehe
Waktu terus berputar, sekarang aku mengetik malem-malem hari Jumat tanggal 1 Oktober 2011 pukul 00.21 WITA.
-bersambung-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar